Hutan Wisata Mata Kucing bukanlah tujuan wisata utama di Batam, Kepulauan Riau. Tapi siapa sangka, tempat ini punya kolam alami yang dihuni puluhan arwana. Ada pula 4 arwana raksasa, masing-masing panjangnya 2 meter!
Minggu (9/6/2013), mobil melaju di jalanan mulus Letjen R Soeprapto, tepatnya di antara daerah Batu Aji dan Sekupang. Pohon-pohon tinggi dan tanah merah mendominasi pandangan. Tak ada pemandangan lain, hingga akhirnya tampaklah sebuah papan petunjuk. Tulisannya "Hutan Wisata Mata Kucing".
Jarak tempuhnya sekitar 30 menit dari Nagoya. Gerbangnya tak besar, hanya muat untuk 1 mobil. Bagian atasnya pun pendek sehingga bus wisata harus parkir di luar. Tiket masuknya cukup murah, Rp 10.000 untuk dewasa dan Rp 5.000 untuk anak-anak.
Hutan Wisata Mata Kucing dibuka sejak 2003, berdiri di lahan seluas 193 hektar. Di dalamnya terdapat kebun binatang mini, kolam renang, area kemping, gua alami, dan area outbound. Masih di area dekat gerbang masuk, saya menuruni tangga menuju kolam alami.
Kolam itu cukup besar, dengan jalan setapak yang mengelilinginya. Di salah satu sisi kolam, terdapat rombongan siswa SMP yang anteng memerhatikan permukaan kolam. Karena berdiri di sisi seberang, saya tak tahu apa yang mereka perhatikan.
Penasaran, saya pun beranjak ke arah mereka. Sebelum melihat isi kolam, saya membaca sebuah spanduk yang membentang di pohon. Tertulis daftar hewan apa saja yang hidup di kolam tersebut. Saya kaget, ternyata kolam ini dihuni Arwana Arapaima Gigas. Ini adalah spesies arwana raksasa yang hidup di Sungai Amazon, Brazil.
Benar saja, begitu melihat ke kolam, puluhan arwana besar meliuk di dekat permukaan. Samar-samar saya melihat sosok ikan besar bersisik kemerahan. Arapaima Gigas! Ukurannya memang sangat besar. Belum pernah saya melihat ikan raksasa ini di kolam alami, selain di dalam akuarium air tawar.
Selain itu ada hal yang mengejutkan pula... Ikan-ikan arowana asal Indonesia masuk dalam jajaran ikan termahal. Misalnya dalam pameran Indonesia Pets Plants Aquatic Expo (IPPAE) di WTC Mangga Dua tahun lalu ikan arowana super red albino terjual Rp 1 miliar/ekor.
"Pameran tahun kemarin ada arowana seharga Rp 1 miliar, dibeli oleh Jepang jenis super red albino. Untuk tahun ini kita tunggu kejutannya," kata Senior Marketing Manager WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih penyelenggara IPPAE 2011 kepada detikFinance, Jumat (7/10/2011).
Pameran IPPAE akan diselenggaran mulai tanggal 2-11 Desember 2011 di lokasi WTC Mangga Dua Jakarta Utara. Beberapa jenis-jenis ikan yang akan dipamerkan dan diperlombakan adalah ikan hias arowana, Koki, Louhan, Cupang, Discus, Monsterfish dan Koi dari berbagai negara termasuk Singapura dan Malaysia.
"Pameran ini akan menyaingi pameran Aquarama di Singapura. Kita mendapat dukungan penuh kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), termasuk Pak Fadel (menteri KKP) akan turun," katanya.
Ia memastikan tahun ini proses pemasukan karantina ikan-ikan pameran dari luar negeri tak akan terkendala. Sebelumnya pameran ini sempat terkendala masalah terhambatnya proses karantina.
Untuk urusan target, Herjanto menegaskan pameran yang ketiga kali ini ditargetkan transaksinya akan mencapai puluhan miliar rupiah. Pada tahun 2009 lalu Indonesia Pets Plants Aquatic Expo (IPPAE) hanya menargetkan transaksi Rp 3 miliar.
Ketua Umum Arwana Club Indonesia Stephen Suryaatmadja dihubungi terpisah mengatakan akan mempertimbangkan memasukan sosialisasi rencana dipatenkannya ikan arowana sebagai ikan asli Indonesia ke World Intellectual Properly Organization.
Selain itu ada hal yang mengejutkan pula... Ikan-ikan arowana asal Indonesia masuk dalam jajaran ikan termahal. Misalnya dalam pameran Indonesia Pets Plants Aquatic Expo (IPPAE) di WTC Mangga Dua tahun lalu ikan arowana super red albino terjual Rp 1 miliar/ekor.
"Pameran tahun kemarin ada arowana seharga Rp 1 miliar, dibeli oleh Jepang jenis super red albino. Untuk tahun ini kita tunggu kejutannya," kata Senior Marketing Manager WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih penyelenggara IPPAE 2011 kepada detikFinance, Jumat (7/10/2011).
Pameran IPPAE akan diselenggaran mulai tanggal 2-11 Desember 2011 di lokasi WTC Mangga Dua Jakarta Utara. Beberapa jenis-jenis ikan yang akan dipamerkan dan diperlombakan adalah ikan hias arowana, Koki, Louhan, Cupang, Discus, Monsterfish dan Koi dari berbagai negara termasuk Singapura dan Malaysia.
"Pameran ini akan menyaingi pameran Aquarama di Singapura. Kita mendapat dukungan penuh kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), termasuk Pak Fadel (menteri KKP) akan turun," katanya.
Ia memastikan tahun ini proses pemasukan karantina ikan-ikan pameran dari luar negeri tak akan terkendala. Sebelumnya pameran ini sempat terkendala masalah terhambatnya proses karantina.
Untuk urusan target, Herjanto menegaskan pameran yang ketiga kali ini ditargetkan transaksinya akan mencapai puluhan miliar rupiah. Pada tahun 2009 lalu Indonesia Pets Plants Aquatic Expo (IPPAE) hanya menargetkan transaksi Rp 3 miliar.
Ketua Umum Arwana Club Indonesia Stephen Suryaatmadja dihubungi terpisah mengatakan akan mempertimbangkan memasukan sosialisasi rencana dipatenkannya ikan arowana sebagai ikan asli Indonesia ke World Intellectual Properly Organization.