Hoki arwana super red benarkah ada ?MARAKNYA produk dari RRC yang mendominasi pasar Indonesia, seperti furniture, lilin, patung, pakaian hingga barang elektronik, membuat Irwan Santoso (55) beralih profesi dari bisnis ekspor mebel ke bisnis ikan arwana.
Koleksi ikan arwana miliknya memang khusus jenis super red. Sebab menurut dia, selain harganya tinggi, untuk penangkaran ikan tersebut hanya bisa dilakukan di Pontianak, Kalimantan Barat.
Jika dihitung jumlah, koleksi ikan miliknya yang diternakkan di rumahnya di Jalan Halmahera Timur 22, Semarang Timur sekitar 52 ekor yang dipelihara di dua tempat, kolam dan akuarium.
Tiga puluh tujuh ekor arwana berukuran di atas 25 cm dipelihara dalam kolam dengan tinggi 170 cm dan lebar 2 meter, sedangkan 17 ikan ukuran kurang dari 25 cm dipelihara dalam akuarium.
Irwan menjelaskan, penyakit yang sering dialami ikan ini antara lain jamur, sisik kembang, dan mata juling. "Untuk jamur dapat disembuhkan dengan obat khusus ikan, berupa pomade, sedangkan mata juling akibat sinar lampu. Karena itu jangan sering menyalakan lampu akuarium," katanya.
Hanya Mitos
Ketika disinggung, benarkah ikan arwana dapat memberikan hoki bagi pemiliknya? Dia menjawab, itu hanya kepercayaan saja. Menurut Irwan itu merupakan kepercayaan masyarakat zaman dulu.
"Memang ada juga orang setelah memelihara arwana rezekinya mengalir lancar, tetapi apakah karena memelihara arwana, saya tidak tahu. Pendapat saya pribadi arwana membawa hoki hanya sebatas mitos," katanya.
Dijelaskan, jenis arwana kebanyakan diberi nama dari daerah asalnya, seperti arwana brasil berasal dari Brasil, arwana banjar dari Kalimantan, arwana irian dari Irian. "Jenis super red misalnya, sebenanya berasal dari Pontianak, tetapi karena warna kulitnya merah menyala oleh peternak disebut super red," jelas dia.
Untuk perawatan, dia mengatakan cukup mudah. Mengenai pemasaran, selain pasar domestik, arwana cukup diminati di luar negeri seperti Jepang, China, Taiwan, Hong Kong, bahkan beberapa kota di AS dan Eropa. "Saat ini saya baru bisa memenuhi sebagian permintaan di dalam negeri, Surabaya dan Jakarta.'' (18)